“Nu, ntar jangan tidur malam-malam ya..”
“Napa, klo tugasku belum kelar paling ya begadang” jawabku.
“Ya kan besok pagi bisa dikerjain nu, aku bantuin deh”
“Ih maksa” jawabku sekenanya..
Jam sudah menunjukan pukul 00.20, dini hari..
“Nu tidur yuk, plis” ajaknya.
“Yaudahlah” aku pasrah, dan bersiap tidur setelah merapikan laptop dan buku.
Karna tidak terlalu mengantuk aku hanya rebahan dan mencoba untuk tidur.
“Tap”
“Tap”
Aku mendengar seperti suara langkah kaki, terdengar pelan, dan suaranya makin menjauh, aneh pikirku, mengapa tak ada suara pintu terbuka.
Pikiran sudah kemana-mana, tak terkendali, tak berani juga kubangunkan si Nani.
“Nu, tenang bukan orang jahat, klopun sampai ketuk-ketuk itu hanya menyapa” Nani mengerti klo aku masih terjaga.
“Iya” jawabku singkat.
Tak ada percakapan antara kita berdua, meski sebagai manusia biasa kita sama takutnya.
Pagi harinya.
“Ni, disini sering gtu?” Ku mulai membahas kejadian tadi malam
“Mayan sih nu, kadang lebih menantang”
“Oh pantesan, aku masuk kamarmu penuh tempelan ayat-ayat, kupikir karna Iman, eh teryata..”
“Ya tetep karna iman, dengan tujuan mengusir hal yg tidak diharapkan nu” jelasnya..
“Kenapa tetep bertahan disini sih?”
“Ya karna ini paling murah nu”
“Oke, terus udah tau kyak gitu, kenapa minta aku nginep sini coba?” tanyaku penasaran..
“Karna kamu temanku” jawabnya riang, diiringi tawa tanpa rasa bersalah.
Tak pikir dia bakal menoleh dengan wajah datar dan menatapmu, hanya menatapmu. Sedetik kamu sadar wajahnya seperti tidak punya darah…
SukaSuka
Yang kamar mandi juga ga sih ini? Haha
SukaSuka
kamu kan udah biasa nu, jadi temenmu ngajak nginep disitu hehehe
SukaSuka
Karena kamu temanku, jadi kita bisa sama-sama uji nyali disini 😅
SukaSuka
Aku bayangin kalau jd dia bakal bertahan ga ya soalnya harganya murah
SukaSuka