Bekas Luka

Aku selalu kesal ketika ada luka baru ditubuhku karna itu akan meninggalkan bekas yang sulit dihilangkan, terkadang untuk menghilangkan butuh obat sendiri, namun tidak dengan beberapa bekas luka ditubuhku.
Salah satunya bekas luka yang terdapat di kaki kiri, dulu sewaktu aku belum memiliki hak penuh atas tubuhku, ibu selalu mencoba untuk menghilangkannya, namun selalu gagal mungkin karna dahulu obat pengilang bekas luka jarang seampuh sekarang, sekalinya ada mahal sekali. Beberapa waktu lalu ibu bertanya kepadaku sambil membawa obat bekas luka, 

πŸ‘©: bekas luka yang dikaki ndak kamu hilangin?

πŸ‘§ : nda bu, biar gini saja.

πŸ‘© : loh kenapa, ilangin saja toh.

πŸ‘§ : tato alami bu, sama buat pengingat atas kejadian yang menghasilkan luka, biar bisa belajar dari kejadian itu, lagian luka ini pengingat kenangan masa kecil.

πŸ‘© : yasudah klo gitu, klo bekas lukanya cukup besar, cukup diingat saja ya, ndak perlu disimpan bekasny

πŸ‘§ : iya bu..

Banyak kejadian dalam balutan bekas luka yang kecil ini,

  • Masa kecilku cukup menyenangkan, bisa sepedaan di sawah bareng temen-temen, cari buah keres, pulang pulang baju penuh lumpur.
  • Tidak menurut kepada orang tua menimbulkan petaka ( jadi ceritanya sudah mau petang aku masih main sepedaan sama temen-temen, ibu sudah berulaang kali untuk menyuruh pulang tapi aku tidak mau menuruti, sampai akhirnya aku jatuh, jagang sepedaku masuk ke dalam kaki, darah mengalir cukup deras, dan aku terpaksa dipulangkan)
  • Memiliki teman yang baik (masih inget banget sesaat setelah jatuh, temanku langsung menaikkan aku ke salah satu sepeda mereka, anak lain ada yang membawa sepedaku pulang, aku diantarkan sampai rumah, mereka menemui bapak-ibu meminta maaf dan memohon untuk tidak memarahi aku )

Setiap kejadian yang menurutku gak enak, terdapat benyak pengalaman yang berharga😊

Udaaah gituu aja…. ahahah πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„

73 respons untuk β€˜Bekas Luka’

  1. Ayu Frani berkata:

    Soal bekas luka, saya juga memilikinya. Apalagi bekas luka karena terlalu aktif saat masih bocah. Kadang luka yang terjadi akibat terlalu bersemangat bermain dibiarkan saja, supaya β€œKeren”. Sampai sekarang, kalau melihat sisa-sisa kebahagiaan masa bocah tidak perlu jauh-jauh, cukup melihat potret bekas luka di tubuh hahahaha

    Disukai oleh 2 orang

  2. RahmanBatopie berkata:

    Saya juga punya bekas luka.. Yg menginatkanku pada kematian… 😭
    Karena “luka” itu pernah berusaha untuk membunuhku.. Gak percaya? Cek IG kita aja sis πŸ˜…
    Maksudnya Saya pernah cerita diblog… 😊

    Tunggu tunggu.. Sepedaan disawah gimana ceritanya??? 😯

    Disukai oleh 1 orang

  3. masHP berkata:

    Kunu, maaf.. mau tes apa link ke masHP nyasar gak ke agushamas ya. Soalnya defaul blognya ke agushamas, padalah aku cuman member aja. Trims sdh nyampah.. hbs ini boleh dihapus πŸ™‚

    Disukai oleh 1 orang

  4. ozn13 berkata:

    Kalo bahas bekas luka jadi ingat kerabat dekat saya…. jadi waktu malem dia baru pulang kerja ada seutas benang entah dari mana yang memalang jalan nya saat mengendarai motor dan di benang kena mulut nya hingga robet dan mnumbulkan bekas luka parah di wajah nya, kadang kalo sama yg gatau kejadian detail nya di cap preman atau anak brandal karna bekas lukanya padahal mah karna kecelakaan….

    Disukai oleh 1 orang

  5. febridwicahya berkata:

    Ahahaha bener mbaaak πŸ˜€ Bekas luka yang tertinggal di tubuh kita itu kadang bisa jadi pengingat yang baik loh. Aku ada bekas luka di tangan kanan, yang mana tiap ngeliatnya, aku selalu inget dulu luka ini gara-gara tanganku kejepit ruji sepeda 😦 wkwkw

    Disukai oleh 1 orang

  6. bardiq berkata:

    Idem, saya juga termasuk yang banyak bekas luka. Apalagi di kaki. Bekas sobek, korengan, kebakar, kena aspal. Berarti masa kecilku bahagia ya? Apa kelewat ceroboh? Wkwkwkw.

    Disukai oleh 1 orang

  7. Ikha berkata:

    Bekas lukaku ditelapak kaki juga ga akan bisa ilang mbak. Gara2 nginjek sabit. Habis ikut metik daun pandan di ladang.
    Salahku sih, sabitnya tak bawa. Tak seret di tanah gitu..

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan Balasan ke kunudhani Batalkan balasan