Bukan melulu tentang fisik atau harta

Ada yang pernah tau, denger, atau bahkan ngalamin sendiri? Klo ada seseorang yang cakep terus pasanganya memiliki tampilan  fisik yang biasa saja, kemungkinan besar orang akan menuduhnya “matre” atau ada seseorang yang memiliki pasangan jauh lebih tua dengan penampilan yang sekedarnya kemungkinan besar akan di cap “ada maunya”

Kenapa tiba-tiba nulis gini? Karna sering sekali dengar peryataan seperti itu, belum lama ini temanku yang bisa dikatakan cantik mau nikah sama seseorang yang mungkin biasa saja, daan peryataan itu muncul lagi “si R mau nikah ya sama orang klo gak salah namanya Y, kenapa nikahnya sama si Y ya, padahal dia biasa aja, cakep juga engga, gendut, item lagi” ada yang menimpali “kaya mungkin si Y, orang tuanya tajir kayaknya” pembicaraanpun berlanjut padahal kenyataanya temnku sama si Y udah pacaran lama, temenku berubah tambah cantik tapi pacarnya tetep mempertahankan identitasnya yang dulu 😛  itu hanya contoh sederhanya saja, contoh lain masih ada, banyak 😛

Ditulisan ini aku tidak berniat untuk menyinggung tentang perilaku matrealistis, tapi yang membuat aku heran, mengapa sebagian besar (Cuma sebagian besar, gak semua seperti ini 🙂 ) orang mengaitkan antara fisik dengan materi? Misalkan duh pasangannya gak cakep tuh, sayang dianya cakep, loh.. mungkin pasangannya kaya atau eh orang itu kok mau ya naik motor biasanya kemana-mana maunya naik mobi… yaiyalah orang pasanganya aja cakep banget  ya wajar lah klo mau, secara kan gak malu-maluin klo ada yang lihat, klo aku pribadi jarang degerin orang berkata tuh orang cakep, tapi lihat pasanganya kok biasa aja… mungkin dia baik dan bertanggung jawab padahal seseorang yang dibicarakan tersebut mungkin tidak sampai berfikir seperti itu  (mensejajarkan fisik, dan materi) masih banyak kok orang cakep memilih pasangan yang biasa saja dari segi fisik, bukan karna pasanganya memiliki materi yang berlimpah, hidup kaya, atau tajir dari lahir, bisa jadi dia memilih pasangan karna pasangan tersebut merupakan orang yang baik, jujur, beretika, bertanggung jawab, dan beragam alasan lain (alasan yang karna baik agamanya, jujur, bertanggung jawab, dan alasan postif lainnya jarang orang bandingkan, dilihat, atau dibicarakan, entahlah :/ ) tapi klo disisi lain orang tersebut mendapatkan pasangan yang mapan, atau memiliki fisik yang baik, mungkin itu adalah rezki dari orang yang bersangkutan, dan bukan ranah kita (orang lain) untuk mengomentari alasan seseorang memilih pasanganya.

Tulisan ini murni opini pribadi ya, dan  untuk menjadi pengingat klo aku kelepasan, atau tiba-tiba ngomentarin hidup orang, gak ada maksud untuk menyudutkan siapapun di tulisan ini, terimaksih sudah membaca 🙂

33 respons untuk ‘Bukan melulu tentang fisik atau harta

  1. cinta1668 berkata:

    Cowok cakep banyak maunya…dan banyak yg ngantri di belakang qt…
    Dan kl udah putus kemungkinan, yg dibelakang qt bahagia selangit trs berusaha mendpatkan itu cowok.
    SELEKSI ALAM.
    Yah…mgkn jg yg skr lg dkt bs jd diseleksi lg dan lengser oleh yg lain. wkwkwwk 😁😅😂

    Please jangan baper…tulisan ini murni curhatnya Cinta haha

    Disukai oleh 1 orang

  2. Bang Ical berkata:

    Karena fisik, juga bagian dari “materi” 😃

    Sementara cinta, selamanya merupakan kesimpula . Entah kesimpulan ini lahir dari kesukaan pada nilai (mungkin kepribadian seseorang), atau karena materi (fisik), kita ndak tahu 😃

    Tapi benar kata Kunu: pada akhirnya, bila cinta adalah kesimpulan, maka kita tidak bisa menghina/merendahkan kesimpulan orang lain 😃

    Disukai oleh 1 orang

  3. Tia Nirmalasari berkata:

    Cinta yang diribetkan dengan alasan-alasan ya :’) Mencari alasan kau memilihku lebih seram dari alasanku memilihmu *eh 😂
    Salam kenal Kak Kunu 😊

    Disukai oleh 1 orang

  4. teacupmind berkata:

    Persis kaya ungkapan “dont judge the book from it cover.” kenyataannya emang kita pertama menilai dari pandangan mata. Kita gak bisa ngendaliin praduga kaya gitu karena itu emang naluriah orang yang tidak mengenal pribadi ‘tersangka’ menurut saya 😀

    Disukai oleh 1 orang

  5. mfadel berkata:

    Hahahaha… Orang selalu bilang “don’t judge the book by its cover”, tetapi nyatanya kita nggak bisa begitu. Pasti kita ikut menilai orang dari penampilannya. Dan untuk kasus yang kamu ceritakan, orang-orang memang sudah sebegitu dominannya menilai penampilan orang lain. Cuma melihat casing luarnya tok. Kalau mau husnudzan dikit mungkin ceritanya beda

    Disukai oleh 1 orang

  6. fasyaulia berkata:

    Oh itu sih masih ada di sekitarku juga. Dan jujur, aku pun pernah mikir gitu untuk beberapa hal kok. Karena pada nyatanya, ada beberapa orang disekitarku yang nunjukkin kalau mereka jadi pasangan hanya karena fisik/harta hahaha. Tapi ya gak jadi begimana2 sih, urusan mereka ini.

    Disukai oleh 1 orang

  7. warnie berkata:

    karena memilih pasangan yang dia inginkan merupakan hak prerogratif seseorang, kadang emang orang lain kebanyakan berprasngka yang tidak tidak mbk padahal yang ngejalani ya happy happy ajah, semua sudah ditakdirkan oleh Allah Swt. salam kenal mbk ^-^

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar