Kerasukan? eps:2

Lanjutan,.. (bagi yang bingung, bisa baca  cerita awalnya di Kerasukan?)

Malam terlewati dengan sangat lambat, amat sangat lambat, aku terkena  amnesia anemia gara-gara kurang menjaga kesehatan padahal devisi kesehatan, nasib! . Paginya lemes banget, tapi tugas tetap dikerjakan seperti biasanya, sebagian panitia melakukan tugas dan sebagian lagi rapat, termasuk aku rapat ini membahas acara jerit malam, banyak merasa keberatan klo acara itu tetap dilanjutkan karna berisiko tinggi, tapi temanku yang memiliki indra lebih dari pada kita semua keukeuh agar acara ini tetap dilanjutkan seperti biasa, dy mengatakan klo ada yang ganjil di acara ini tapi dy tak bisa menyebutkan detailnya, hasil dari kesepakatan rapat  diambilah  jalan tengah yakni  acara jerit malam dilakukan dengan rute yang sangat pendek, dan kita setuju.

Setelah kita rapat drama itu terjadi lagi, sungguh aku capek untuk terus merasa was-was dan takut, teman dekat dari anak yang kemasukan kemarin, yupss kali ini giliran mereka sepertinya untuk kemasukan*jahat banget dibacanya*, karna bukan aku yang bisa melakukan ritual untuk mengangkat  makluk dari dimensi lain dari tubuh anak itu, jadi aku cuma ngelihatin dan terus berdoa dalam hati agar aku gak diapa-apain, pokoknya waktu itu aku cuma berdoa biar aku ga dimasukin, hahaha 😀

Seperti biasa, acara tetap dilanjutkan tapi dengan pembawaan yang lebih sederhana, karna penunggunya selalu aktif protes bila kita mulai gaduh, dan kita nurut B-)

Sepertinya hari ini mulai parah, kemasukanya udah kayak penyakit cacar air, cepet banget nularnya, yang satu belum keluar yang satu masukin raga temenya, dari suara kakek, ibu-ibu, cwek centil, anak kecil, hewan buas, jinak, sampe mamalia ada kali yah :p

Acara dramanya berlangsung lama, dari menjelang sore  sampai matahari sudah terbenam, dan sepertinya teman-temaku mulai mulai lelah, mereka mulai menangis dan mnta izin pulang, dan tak terkecuali aku, tapi bedanya aku gak nangis dan minta pulang, aku lebih memilih untuk meminta ketuanya untuk memulangkan saja mereka semua, menyudahi drama ini, dan teryata aku bisa lelah, ahaha 😀

Drama kelar setelah terjadi kesepakatan antar penjual dan pembeli,kita dan para penunggu bangunan itu, acara selanjutnya  para adik kelas kemudian makan malam terus mereka tidur karna mereka harus menjalani  acara jerit malam.

Acara jerit malam yang harusnya dilakukan dengan membangunkan peserta dengan menggunakan sirine, berubah menjadi cara membangunkan ibu kepada anak,  ditepuk satu persatu dengan penuh kasih sayag sambil berkata “bangun yuk, acara selanjutnya” dan kita membangunkan dengan sangat sabar  :))

Para adik kelas sudah di kondisikan, yang sudah pernah kemasukan kita tidak ikutkan, dan tugasku adalah berjaga di villa dengan beberpa orang dengan mereka, beberapa jam kemudian acara jerit malam selesai, kita kemudian tidur lagi karna msih belum pagi ditambah pada capek semua.

Setelah melanjutkan acara sesuai jadwal, aku menemui ketua acara bagian jelajah malam, karna aku kebagian menjadi penanggung jawab semua orang yang tinggal di villa, dan pembicaraan dimulai,

A: aku           T: teman

A: laporan bos, kemarin aman mereka tidur dengan nyenyak.

T: bagus klo gtu, maksih ya, disana juga aman kok kemarin

A: bneran? Ga da apa-apa?

T: iya, padahal jalurnya kita ganti agak jauhan, mereka nyanyi-nyanyi lagi di jalan, terus  pas pos yang ditengah mereka kita takutin.

A: mungkin ada yang kena tapi mereka ga ngelapor?

T: ngarep banget ada yang kena, hahah, gak kok, aku ngawal mereka.

Dan kita ketawa, kita terus melakukan percakapan dan mengambil kesimpulan bahwa, kita hanya akan diperingatkan klo kita rame atau melakukan hal yang tidak sukai di villa tersebut.

Acara hampir kelar, drama tetap terjadi tapi mungkin kita sudah mulai terbiasa dan mengetahui caranya, dan malam sebelum kita pulang ada hal aneh.

Ada orang asing yang katanya orang sekitar sana yang paling ngerti tentang villa ini, kita dibangunin malam-malam dan dikumpuli di lantai paling atas, teryata bukan Cuma panitia aja tapi juga ada beberapa anak yang emang langganan dimasukin beberapa hari terakhir, waktu aku tanya ke temen-temenku katanya anak-anak itu (adik kelas) mau dibersiin biar gak dimasukin lagi, kita suruh ngawasin gitu, yaudah sih aku nurut dan kita menyaksikan dengan seksama.

Dari semua kejadian yang terjadi, hal ini yang paling aku inget bahkan sampai sekarang, tiba-tiba anak-anak yang kemasukan tadi jadi malah dimasukin banyak arwah gantian gitu, ngomngin asal-usul, sejarah villa, apa yang kita langgar, banyak deh, sumpah kayak lihat drama beneran.

Aku nyari temenku yang punya indra lebih tapi dy ga da, dan aku gak berani turun buat nyariin dy, aku percaya sama semua hal yang terjadi beberapa hari terakhir selama kita disini, tapi aku gak percaya kali ini, sungguh, kenapa? Aku gak bayangin gimana sakitnya, dimasukin arwah gamtian gitu, dan kenapa ga dicegah malah diijinin? Klo aku tanya kata temenku yang percaya, biar kita tau kesalahan kita, dan gak ngelakuin kesalahan itu lagi di lain waktu, berhubung aku gak bisa ngapa-ngapain aku pasrah aja lihatin drama itu, dan nikmatin, ga da cara lain selain dilihat dan dinikmatin.

Besoknya kita persipan, dan pulang, setelah acara itu aku izin sebentar  pulang ke rumah orang tuaku sepertinya anak lain juga melakukan hal yang sama hingga rapatnya ditunda.

Seminggu kemudian kira rapat dan melakukan evaluasi terkait  acara diklat kemarin, dan uneg-uneg pun semua keluar, banyak yang keanehan yang terjadi, yakni;

  • Kondisi matanya tetap sama tidak ada perubahan, katanya orang yang mengerti bila orang kemasukan matanya jadi putih dan berbeda dengan yang lain.
  • Yang kemasukan adalah anak-anak dengan pertemanan yang sama, atau bahasa kecenya se-genk.
  • Ketika anak-anak tersebut tidak mengikuti jerit malam, acara kondusif.
  • Mereka memang terkenal rada m*ko*g
  • Ada yang katanya paranormal yang tiba-tiba datang sendiri.

Ntahlah, sampai saat ini aku juga gak tau kebenarnya, tapi tidak bisa dipungkiri  memang ada sikap kami yang berubah terlebih pada adik kelas setelah kejadian tersebut, jika tuduhan kita benar mungkin kita akan sangat kecewa, karna kita sudah meyiapkan acara ini berbulan-bulan dengan semua pejuangan, jadi kita memilih untuk tidak mencari tau kebenarnya agar tidak sangat kecewa.

Terlepas  benar atau tidak yang terjadi kemarin, memang banyak kesalahan yang kita lakukan, temanku yang salah cari villa (emang rada jauh dari rumah warga), kita terlalu terbawa suasana, dan kita tidak ada persiapan yang matang terkait hal tersebut.

Sebelumnya terimakasih yang sudah membaca sampai bagian 2, soal percakapan yang terjadi aku Cuma anak manusia biasa *sesuai slogan blog*  yang gak bisa inget secara detail percakapannya karna aku tidak terlalu ingat percakapanya pasti ada yang aku rubah menggunakan kalimatku sendiri tapi soal kejadian dan latar belakang  adalah  benar kejadian  yang aku alami  beberapa  tahun yang lalu,  karna aku juga sampai sekarang gak ngerti itu bener apa bohongan jadi cerita ini ada dua kemungkinan, klo beneran kemasukan cerita ini menjadi mengerikan, tapi klo ga kemasukan dan kita dikerjain, fix ini adalah cerita ini sangat lucu *senyumgaring*, dan terakir terimaskih banyak yang mau bacaJ

10 respons untuk ‘Kerasukan? eps:2

Tinggalkan komentar